Jumat, 03 Juni 2016

Qanaah dan Tasamuh

Contoh Makalah Qanaah dan Tasamuh

1. Pengertian Qana’ah

Qana‟ah artinya sikap merasa cukup atau menerima apa adanya terhadap

segala usaha yang telah dilaksanakannya. Sifat qana‟ah akan mengendalikan diri

seseorang dari keinginan memenuhi hawa nafsu. Sebagai seorang muslim yang

berjiwa kuat, sikap qana’ah tentunya sangat penting untuk dimiliki. Dengan sikap

qana’ah seorang muslim akan terhindar dari rasa rakus dan serakah ingin

menguasai sesuatu yang bukan miliknya. Seseorang yang memiliki sikap qana’ah

akan merasa kecukupan dan selalu berlapang dada. Dalam dirinya yakin akan apa

yang ia peroleh dari usahanya adalah atas kehendak Allah SWT. Ia sadar bahwa

hanya Allah yang mengatur rejeki, hidup, mati dan jodoh seseorang.

Rasulullah SAW bersabda :

: :

”An abdillahibni ’umara qala, qala rasulullahi sallallahu ’alaihi wa sallama qad

aflaha man aslama waruziqa kafafan wa qanna’ahullahu bima atahu”. (HR.

Muslim)

Artinya : ”Abdullah bin Umar berkata, ”Bersabda Rasulullah SAW, ”Sungguh

beruntung orang-orang yang masuk Islam, mendapat rejeki secukupnya dan ia

merasa cukup dengan apa yang telah Allah berikan kepadanya”. (HR. Muslim)

: ال ن بي : ق ال ع نه ا هلل ر ضي هري رة اب ى عن

“An abi hurairata radiyallahu ‘anhu qala, qala rasulullahi sallallahu ’alaihi wa

sallama laisal gina ’ankasratil aradi walakinnalgina ginannafsi”. (HR. Bukhari dan

Muslim)

Rasulullah saw bersabda, ” Bukannya kekayaan itu karena banyak hartanya,

melainkan kekayaan yang sebenarnya adalah kaya hatinya”. ”. (HR. Bukhari dan

Muslim)

2. Membiasakan Perilaku Qana’ah

Sikap qana’ah perlu kita bina sejak masih kecil. Sikap qana’ah ini berkaitan

erat dengan berapa dan apa harta yang ia dapatkan di dunia. Jika kita mampu

mengendalikan diri dari urusan-urusan dunia, maka pembiasaan qana’ah inilah

yang berperan aktif. Pembiasaan qana’ah dapat diterapkan dengan hidup

sederhana, mensyukuri setiap mendapatkan sesuatu yang bermanfaat bagi

dirinya dan tidak mengeluh atas kondisi hidup yang sedang dijalaninya.

Qana’ah dalam kaitannya dengan siswa dapat dibiasakan melalui pemberian

uang jajan yang tidak melebihi batas kewajaran. Setiap siswa pasti mendapatkan

uang jajan dari orang tuanya ketika pergi ke sekolah. Sebagai siswa yang baik,

kamu harus mensyukuri berapapun uang yang dikasih oleh orang tua. Bahkan

kalau perlu kamu tidak jajan dan menabung uang tersebut.

3. Contoh perilaku Qana’ah

Perhatikan pengalaman hidup berikut !

Shofa adalah seorang siswa kelas 9 di sebuah SMP. Setiap hari ia pergi ke

sekolah dengan berjalan kaki. Padahal jarak rumah menuju sekolahnya kurang

lebih 9 KM. Shofa bersyukur kepada Allah SWT, karena orang tuanya masih

mampu menyekolahkan sampai tingkat SMP. Ia berangkat ke sekolah pagi-pagi

benar agar tidak terlambat datang ke sekolah. Shofa tidak merasa canggung

dengan teman-temannya yang berasal dari keluarga mampu. Mereka difasilitasi

oleh orang tuanya sepeda motor. Shofa tetap setia berjalan kaki pergi ke sekolah.

Hal ini dikarenakan kemampuan ekonomi orang tuanya, meskipun banyak yang

senasib shofa memaksakan diri membeli motor. Namun shofa tidak mau

menyusahkan orang tuannya. Bagaimana sikap kamu jika menjadi Shofa ?

Berikut beberapa sikap yang mencerminkan qanaah :

Senantiasa bersyukur atas nikmat Allah SWT

Hidup sederhana

Senantiasa mau berinfak dijalan Allah SWT

Tidak putus asa / cemas dalam menghadapi masalah

4. Fungsi bersikap Qana’ah

Bersikap qana’ah berarti menanamkan pola hidup sederhana. Qana’ah tetap

dilakukan ketika dalam keadaan miskin atau ketika sudah merasa kecukupan

hidup di dunia. Sikap qana’ah merupakan sikap yang baik dan perlu dilestarikan,

karena qana’ah memiliki fungsi bagi kehidupan umat Islam di dunia ini.

Diantaranya adalah :

a. Mendidik pola hidup sederhana

b. Mendidik perilaku yang ikhlas terhadap segala kejadian

c. Meningkatkan keimanan, ketakwaan dan tawakkal

d. Meningkatkan rasa syukur kepada Allah swt

B. Tasamuh

1. Pengertian Tasamuh

Secara bahasa tasamuh artinya toleransi, tenggang rasa atau saling

menghormati terhadap hak atau kepentingan orang lain. Sedangkan secara istilah

tasamuh adalah satu sikap yang senantiasa saling menghormati dan menghargai

sesama manusia.

Toleransi merupakan sebuah sikap yang sangat terpuji. Karena didalamnya

mengandung unsur-unsur persamaan hak dan kewajiban. Karena masing-masing

individu atau kelompok atau bahkan masyarakat memiliki kepentingan yang

berbeda-beda. Dengan mengedepankan sikap tasamuh, maka akan terjalin

hubungan yang positif, nyaman dan damai antar sesama manusia.

Selain kebutuhan yang bersifat fisik, manusia juga memerlukan kebutuhan

yang bersifat rohani. Diantara bentuk kebutuhan rohani adalah rasa kasih sayang,

toleransi, kebersamaan, penghargaan atas prestasi, pengakuan dan

penghormatan dari orang lain. Karena manusia adalah makhluk sosial, maka

manusia tidak akan mampu bertahan hidup sendirian. Ia akan membutuhkan

orang lain dalam situasi dan kondisi tertentu. Untuk itulah perlunya sikap saling

menghargai antar sesama manusia.

Agama Islam secara tegas menyatakan bahwa sikap tasamuh tidak

memandang suku, bangsa, agama dan ras. Di hadapan Allah swt, semua manusia

dalam posisi yang sama. Satu yang membedakan hanyalah tingkat ketakwaan kita

terhadap Allah swt.

Sebagaimana firman Allah swt berikut ini :

”Ya ayyuhannasu inna khalaqnakum min dakarin wa unsa waja’alnakum syu’uban

waqabaila lita’arafu. Inna akramakum ’indallahi atqakum. Innallaha ’alimun

khabirun”. (QS. Al- Hujurat : 39/13)

Artinya : ”Hai manusia sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-
laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan

bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang

paling mulia diantara kamu disisi Allah SWT adalah orang yang paling bertakwa

diantara kamu. Sesungguhnya Allah SWT Maha Mengetahui lagi Maha

Mengenal”. (QS. Al- Hujurat : 49/13)

Sikap tasamuh atau toleransi hanyalah berlaku bagi urusan-urusan di dunia.

Apabila menyangkut urusan akherat, maka ada syariat tersendiri. Karena setiap

pribadi pada kehidupan akherat membawa catatan perbuatannya sendiri. Untuk

itu diperlukan sikap toleransi dalam urusan-urusan tertentu. Jika pada masalah

pokok agama, maka tidak diperkenankan adanya toleransi.

Sedangkan jika pada masalah-masalah teknis atau ibadah gairu mahda

diperlukan sikap toleransi. Karena tanpa adanya toleransi tentunya yang ada

hanyalah perdebatan-perdebatan dan akhirnya berujung pada pertengkaran yang

panjang. Untuk itulah, sikap tasamuh sangat penting bagi setiap individu yang

menginginkan kedamaian, ketentraman dan kesejukan dalam kehidupan.

Sebagaimana firman Allah swt berikut :

”Allahu rabbuna warabbukum, lana a’maluna walakum a’malukum. La hujjata

bainana wabainakum. Allahu yajma’u bainana. Wailahil masiru”. (QS. Asy- Syura :

42/15)

Artinya : ”Allahlah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amal-amal kami dan

bagi kamu amal-amal kamu. Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu. Allah

SWT mengumpulkan antara kita dan kepada Allah SWT lah (kita) kembali”. (QS.

Asy- Syura : 42/15)

Sabda Rasulullah SAW

”Masalulmukmini fi tawaddihim watarahumihim wata’atufihim kamasaliljasadi

idasytaka minhu ’udwun tada’a lahu sairuljasadi bissahari walhumma”. (HR.

Bukhari : 5552)

Artinya : Perumpaan orang beriman di dalam cinta mencintai, sayang menyayangi

dan kasih mengasihi adalah seperti tubuh. Apabila salah satu anggota tubuh sakit,

anggota tubuh yang lainnya turut merasakannya yaitu tidak dapat tidur dan

merasa panas”. (HR. Bukhari 5552)

2. Contoh perilaku tasamuh

Pada hari Minggu warga perumahan Persada Bumi Putra Sragen

mengadakan kerja bakti dalam rangka menyambut peringatan HUT RI Ke- 55. Pak

Yohanes adalah salah seorang warga perumahan yang beragama Kristen. Sebelum

berangkat ke gereja, Pak Yohanes menyampaikan permohonan maaf kepada

warga bahwa ia datang terlambat karena mengikuti kebaktian di gereja. Semua

warga kemudian memakluminya.

Pada saat bulan Ramadhan, warung makan Bu Sumini menutup warungnya

pada pagi hari hingga asar selama bulan ramadhan. Karena warungnya berada di

sekitar masjid. Menjelang buka puasa, baru bu sumini membuka warungnya. Hal

ini dilakukan untuk menghormati umat Islam yang sedang menjalankan puasa.

Memberikan kesempatan kepada orang lain untuk beribadah. Tidak menghina

atau mencela penganut agama lainnya. Bekerja sama dalam bidang ekonomi

sosial, meskipun berbeda agama.

3. Fungsi bersikap tasamuh

Menjaga kerukunan dan keharmonisan dalam pergaulan antar sesama

umat manusia.

Memperbanyak persaudaraan dan persahabatan.

Menunjukkan jiwa besar yang mau mengalah untuk kepentingan bersama.

Menghilangkan kesulitan yang ada pada diri sendiri maupun pada orang

lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar